Jumat, 05 Oktober 2012

AKI


Sejarah Aki Dunia
http://2.bp.blogspot.com/_-M5WjQl7Cf8/S4h1Aug1CkI/AAAAAAAAAVI/7Q2jyaXs9WY/s320/images.jpg

Lead-acid battery dikenal sebagai Accu / Aki, ditemukan pertama kali di dunia di tahun 1800 oleh Alessandro Volta yang dilahirkan di Como, Italia tahun 1745. Dengan susunan elemen pertama yang dibuatnya, yang disebut sebagai “voltaic pile” maka dengan begitu ditemukan pembangkit listrik yang praktis untuk pertama kali.

http://2.bp.blogspot.com/_-M5WjQl7Cf8/S4h1R9JU8KI/AAAAAAAAAVQ/pxCzESWjcgQ/s320/images1.jpg

Berikutnya di tahun 1859, Raymond Gaston Plante ahli fisika Prancis yang dilahirkan di Orthez Prancis tahun 1834, menemukan lead-acid baterry yang dapat di charge berulang-ulang (recharge). Bekerja di Paris sebagai asisten dosen jurusan fisika, Plante mulai merancang sebuah baterai yang dapat menyimpan tenaga listrik yang dapat dipergunakan. Aki mobil yang dipergunakan sekarang aki temuan Gaston Plante.

Ditahun 1880 Emile Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan plat timah dengan pasta yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini merupakan terobosan besar yang menuntun langsung ke industri pembuatan Lead Acid Battery.

Pada tahun 1881, J.S Sellon, mengajukan paten dimana pasta dilapiskan pada plat yang berlubang, bukan pada plat tanpa lubang, yang dengan begitu pasta melekat lebih baik pada plat timah dibanding dengan temuan Faure, tapi Sellon masih menggunakan plat antimoni, pada tahun yang sama Volmar mengembangkan proses yang sama dengan Sellon tapi dengan menggunakan plat timah berkisi-kisi (grid).

http://1.bp.blogspot.com/_-M5WjQl7Cf8/S4h2LY1VyOI/AAAAAAAAAVY/0ED-RD3x4xw/s320/images2.jpg

Lead-acid battery berubah hanya sedikit saja sejak 1880, pada material kemasan dan sistem produksi, yang lebih meningkatkan daya simpan listriknya, memperpanjang umurnya dan lebih bisa diandalkan, tetapi prinsip kerja baterry sampai sekarang masih tetap sama dengan ketika pertama kali ditemukan.

http://1.bp.blogspot.com/_-M5WjQl7Cf8/S4h21sWAy5I/AAAAAAAAAVg/cExSZiNBeg4/s320/Screen+Snaper+Image6+copy.jpg

nama                         : Ferry
update tanggal        : 06/10/2012
pukul                         : 07.17


















Merawat Baterai (Aki) Pada Mobil

http://4.bp.blogspot.com/_qdrOHE3WhCc/TKAlTF75VjI/AAAAAAAAALw/5PeEs4b2W00/s200/Baterai+Mobil.jpg
Komponen yang berfungsi sebagai nyawa untuk menghidupkan mesin ini sering terabaikan oleh pemilik kendaraan. Umumnya, pemilik kendaraan baru memperhatikannya jika sudah mulai merongrong saat mesing hendak dihidupkan pagi-pagi.
Tentunya anda tidak ingin menjumpai masalah yang mengesalkan itu, apalagi jika anda harus menghadiri acara pagi hari. Agar aman dari gangguan masalah seperti itu, ada sejumlah langkah praktis yang sebaiknya anda lakukan.
Permukaan elektrolit harus diperiksa secara berkala, misalnya seminggu sekali. Jika tinggi permukaan elektrolit di bawah batas tanda Upper Level , segera tambahkan cairan air suling (botol biru), jangan dengan air aki aski dari larutan asam sulfat.
Umumnya, rumah atau kotak baterai terbuat dari bahan plastic yang transparan. Pada badannya terdapat tanda Upper Level atau Lower Level un tuk memberikan tanda kondisi tinggi permukaan elektrolit yang normal.
Bila penambahan air suling dilakukan pada suhu lingkungan sekitar yang relatif dingin, sebaiknya segera lakukan pengisian (charging) agar tidak terjadi pembekuan cairan. Pada baterai yang menggunakan kotak hitam yang umum digunakan pada kendaraan berat, tinggi permukaan elektrolit harus selalu dijaga 10-15 mm di atas sekat pemisah. Gunanya agar cukup tinggi untuk menutup pelat pada seluruh sel baterai
Pemeriksaan Isi Baterai
Kondisi bagian dalam baterai dapat diketahui dengan mengukur nilai berat jenis cairan elektrolit. Selain itu, lakukan juga pengujian beban. Dengan melaksanakan kedua pengujian itu, maka kondisi baterai dapat diketahui dengan pasti.
Cairan Elektrolit
Berat jenis cairan elektrolit baterai diukur dengan perangkat hydrometer. Cara menggunakan alat ini, masukan ujungnya ke dalam salah satu sel baterai, isap cairan elektrolitnya, lalu lihat indikatornya.
Melihat indikator harus dilakukan pada posisi sejajar dengan mata. Pada indikator yang mengapung tersebut, tertera sejumlah angka yang menandakan tingkat “kesehatan” baterai. Biasanya, indikator hydrometer mempunyai tiga ukuran kesehatan baterai, yaitu kondisi good,, average, dan poor. Posisi good ditandain dengan warna hijau, average warna putih, dan poor berkelir merah yang artinya baterai perlu di-charge ulang.
Sebaiknya, penambahan cairan elektrolit tidak dilakukan menjelang pengukuran berat jenis. Sebab konsentrasi larutan akan berubah sehingga menghasilkan pengukuran yang kurang akurat. Bila akan melakukan penambahan cairan elektrolit , terlebih dahulu lakukanlah pengisian ulang baterai untuk menetralisir elektrolit agar didapatkan keseimbangan.
Bila hasil pengukuran berat jenis senilai 1.300 atau lebih, berarti baterai dalam kondisi kelebihan berat jenis. Tambahkan segera air suling untuk menurunkan berat jenis. Posisi berat jenis 1.290-1.220 menunjukkan baterai dalam keadaan baik, tidak perlu diapa-apakan.
Sebaliknya, jika berat jenis baterai berkisar 1.200 atau kurang, maka segera lakukan pengisian penuh agar nilainya kembali normal. Jika tetap tidak berubah dari 1.210 setelah diberikan pengisian ulang, berarti kemampuan akik telah mencapai masa purnabakti. Karena itu, lebih baik baterainya diganti.
Tes Beban Dengan Arus Besar
Untuk melakukan pengetesan dengan aman, dibutuhkan peralatan dan pengalaman yang memadai. Karena itu, sebaiknya tes ini dilakukan di bengkel baterai. Kalau ingin melakukan, buanglah arus dari baterai sebanyak empat kali dari kapasitasnya. Setelah itu, diamkan baterai selama lima detik, kemudian ukur tegangan baterai. Tegangan terminal harus 9,6 Volt atau lebih. Jika kurang, ganti baterainya.


Pengisian Baterai
Jika kondisi baterai mengharuskan pengisian arus ulang. Ada dua metode, yaitu pengisian cepat dan lambat. Pengisian cepat umumnya dilakukan oleh bengkel baterai yang mempunyai peralatan yang memadai. Baterai di-charge dengan arus listrik searah sebesar 10 Ampere atau lebih dalam mesin dalam waktu singkat. Gunanya untuk mendapatan kemampuan menstarter mesin demham waktu cepat. Setelah itu, pengisian akan dilakukan oleh sistem kelistrikan mobil selama kendaraan dijalankan.
Karena menggunakan arus listrik yang besar, maka aplikasi pengisian baterai dengan metode cepat ini relatif terbatas. Metode pengisian cepat ini mengakibatkan umur baterai menjadi pendek. Sebab dalam waktu cepat, bateri dihujani dengan arus listrik dalam jumlah besar. Suhu baterai pun meningkat cepat dan elektrolit pun menjadi panas.
Untuk mengatasi kelemahan dan bahaya metode pengisian cepat, kini lebih banyak digunakan cara pengisian lambat. Disebut pengisian lambat, karena baterai di-charge dengan arus listrik kecil dalam waktu yang panjang.
Besarnya arus listrik maksimum pada pengisian lambat—harus kurang dari 10% kapasitas baterai. Misalnya, sebuah baterai mempunyai kapasitas 50 Ampere, maka arus listrik untuk pengisian laqmbatnya harus kurang dari 5 ampere.
Karena arusnya listriknya kecil, maka proses pengisian baterai bisa ditinggalkan semalaman. Apalagi jika menggunakan peralatan battery charger yang memiliki sistem trickle down. Pada pengisian baterai sistem trickle down, jika kondisi baterai sudah cukup baik, proses pengisian akan berhenti secara otomatis.
nama                         : Risky Sawihara
update tanggal        : 05/10/2012
pukul                         : 07.20



CARA KERJA AKI

PERUBAHAN KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN PEMAKAIAN
Pemakaian
Pengisian
http://www.gs.astra.co.id/ina/library/image/pemakaian.gif
http://www.gs.astra.co.id/ina/library/image/pengisian.gif
Kondisi Bermuatan Penuh
Kondisi Terpakai Habis
Pelat(+) PB02 Timbal Peroksida
+
Elektrolit 2H2SO4 Asam Sulfat dan Air
-
Pelat(-) Pb Timbal berpori
PEMAKAIAN http://www.gs.astra.co.id/ina/library/image/right_arrow.gifhttp://www.gs.astra.co.id/ina/library/image/left_arrow.gifPENGISIAN
Pelat(+) PbSO4 Timbal Sulfat
+
Elektrolit 2H2O   air
+
Pelat(-) PbSO4 Timbal Sulfat

1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
PENURUNAN BERAT JENIS ACCU ZUUR
SELAMA PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%
http://www.gs.astra.co.id/ina/library/image/beratjenis.gif
BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI SUHU
Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk suhu 20°C.
PERUBAHAN TEMPERATUR
S 20 = St + 0.0007 ( t - 20 )
S   = Berat Jenis pada temp. 20°C.
St  = Berat jenis terukur
t     = Temperatur accu Zuur.
Tabel Perubahan Accu Zuur
Contoh: Misainya kita memiliki accu zuur dengan kondisi sbb:
Berat Jenis ( terukur ) = 1.250
Temperatur= 33°C
maka berat jenis pada 20°C adalah
S20  = 1.250 + 0.0007 (33 - 20)
         = 1.250 + 0.0091
         = 1.2591

Tabel Perubahan Accu Zuur.
Temperatur
1.260 (20°C)
5
1.271
10
1.267
15
1.264
20
1.260
25
1.256
30
1.253
35
1.249
40
1.245
45
1.242
50
1.238
55
1.235
60
1.232

nama                         : Sichy Wahyu R
sumber          : http://www.gs.astra.co.id/ina/library/6carakerjaaki.htmupdate tanggal     : 05/10/2012
pukul                         : 06.30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar