MAKALAH
JARINGAN
TUBUH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas
Mata
Kuliah Ilmu Urai
Oleh
NAMA :
Adang Kurnia
KELAS : 1. F
FAKULTAS
KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
GALUH CIAMIS
2012
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin,
banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Jaringan Tubuh”
Pembuatan makalah ini kami ajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah menyimak, namun dalam pembuatan rangkuman
ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami memohon kepada pembaca
rangkuman ini sudi kiranya untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif demi perbaikan pembuatan rangkuman selanjutnya .
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
1.
Yang terhormat dosen pembimbing yang telah memberikan
motivasi kepada kami sehingga terbentuknya rangkuman ini
2.
Kepada teman-teman satu angkatan yang telah
memberikan moril maupun materil sehingga bisa terwujudnya rangkuman kecil ini
Rupanya tak ada gading yang tak retak begitulah
kata –kata yang kami pantas ucapkan demi penyempurnaan pembuatan – pembuatan
rangkuman dimasa yang akan datang.
Meskipun
penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar Makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Kawali,
Oktober 2012
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1
Latar Belakang............................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah........................................................................ 2
1.3
Batasan Masalah............................................................................ 2
1.4
Tujuan Penulisan............................................................................ 3
1.5
Sistematik Penulisan...................................................................... 3
BAB PEMBAHASAN.................................................................................. 4
BAB PENUTUPAN.................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jaringan
dalam biologi
adalah sekumpulan sel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat
bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan
dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan
dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan
dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap
kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi
("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat
membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan
lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum
memiliki jaringan pembuluh yang jelas.
1.2
Perumusan Masalah
Dalam pembahasan makalah ini kami
akan memfokuskan pada beberapa masalah di bawah ini:
1. Apa saja Klasifikasi jaringan
2. Bagaimana Fungsi jaringan
3. Bagaimana contoh jaringan itu
1.3
Batasan Masalah
Dalam batasan masalah ini kami akan
membatasi masalah tentang ruang lingkup jaringan tubuh manusia
1.4
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Klasifikasi
jaringan
2. Untuk mengetahui fungsi jaringan
3. Untuk mengetahui contoh jaringan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hamper dimiliki oleh makhluk hidup bersel
banyak (multisluler). Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan secara
kawin (generatif) ataupun secara tak kawin (vegetatif) pada perkembangbiakan
secara kawin terjadi
percampuran antara sel ovum dan spermamembentuk satu sel zigot.
Zigot membelah terus-menerus sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang
menjadi individu baru. Sel zigot membelah berkali-kali, mula-mula membentuk sel
yang seragam (blastula). Sel-sel tersebut belum mempunyai fungsi khusus. Pada saat
perkembangan embrio, sel-sel tersebut berkembang menjadi berbagai jenis sel
yang bentuknya sesuai dengan fungsinya. Sel mengalami diferensiasi dan
spesialisasi. Jadi dari sel yang seragam berubah menjadi berbagaijenis sel yang
bentuknya sesuai dengan fungsinya.
B.
KLASIFIKASI JARINGAN TUBUH
JARINGAN PENGUAT
Jaringan penguat disebut juga
jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
1. Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut,
sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan
serabut disebut matriks.Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau
mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi
sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya
jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
a.
|
Jaringan ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan
sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut
kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di
sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.
Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf. |
b.
|
Jaringan ikat padat
Nama lainnya jaringan ikat
serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna
putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot,
fasia, ligamen dan tendon.
Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh. |
2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada
anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada
orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang
banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya
untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
a.
|
Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan.
Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang
tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada
tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
|
|
Kartilago hialin merupakan bagian
terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian,
menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang
tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
|
Gbr. Kartilago hialin (dari
embrio babi).
|
|
b.
|
Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan
keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada
tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang
dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk
memberikan proteksi dan penyokong.
|
Gbr. Kartilago fibrosa (dari tulang lutut manusia). |
c.
|
Kartilago elastik
Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring. |
3. J aringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari
sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya
terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama
garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh
dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot
kerangka.
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam
:
a.
|
Tulang keras, bila matriks tulang
rapat dan padat.Contoh : tulang pipa.
|
b.
|
Tulang spons, bila matriksnya
berongga.Contoh : tulang pendek.
|
4. Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan
penyokong khusus, karena berupa cairan.
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
a.
|
Sel darahDibagi
menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan
sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh.
|
b.
|
Keping-keping darah (trombosit)Berfungsi
dalam proses pembekuan darah.
|
c.
|
Plasma darah
Komponen terbesar adalah air,
berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisms,
antibodi dan lain-lain.
|
5. Jaringan Limfe/Getah Bening
Asal jaringan limfe adalah bagian
dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah
air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak.
Komponen selulernya adalah limfosit.
Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
A.
FUNGSI JARINGAN TUBUH
Ada empat
kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia dan organisme
multiseluler tingkat rendah seperti artropoda: jaringan
epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
- Jaringan epitelium.
Jaringan yang disusun oleh lapisan
sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi
organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.
Jaringan epitel terdiri dari 3
macam:
1. Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh
2. Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh
3. Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh
Fungsi jaringan epitelium yakni:
a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan
b. Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma
c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat
d. Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh
e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya
f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar
g. Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan
h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam
pergerakan
i. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan
mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan
- Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan
dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
- Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot
licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat
ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.
- Jaringan saraf.
adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan
organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.
- Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan
jaringan tulang yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan
menguatkan bentuk tubuh
B.
CONTOH JARINGAN TUBUH
Jaringan Tulang
A. Jenis Tulang
Pada dasarnya tulang dibedakan atas tulang
rawan dan tulang sejati ( tulang keras). Pengelompokan ini terutama berdasarkan
zat-zat penyusun tulang. Secara fisik, tulang rawan berbeda dengan tulang
sejati. Tulang rawan tampak lebih transparan dan bersifat lentur, sedangkan
tulang sejati tampal bewarna gelap dan bersifat kaku.
1) Tulang
rawan
Tulang rawan atau kartilago tidaklah sekuat
struktur tulang, tetapi mereka dikenal bersifat lentur dan disebut dengan kondrin.
Tulang rawan menjadi lentur karena matriksnya mengandung serabut-serabut kolagen
dan elastik. Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin menguatkan tulang
rawan tersebut. Kartilago tidak memiliki sel-sel saraf dan pembuluh darah. Oleh
karena itu, mereka dianggap sangat cocok untuk mengisi ruang-rung kosong antar
tulang ( sebagai sendi).Pada anak-anak, tulang rawan berasal dari jaringan Mesenkim
( embrional ) tetapi pada orang dewasa dibentuk oleh perikondrium (
selaput tulang rawan ) yang banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan
(kondrosit). Sel-sel tulang rawan ini terletak di dalam suatu rongga kecil yang
disebut lakuna.
ada stadium embrio, rangka hewan mamalia
terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian
mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian
kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung,
serta antarruas tulang belakang dan tulang dada.Tulang rawan berfungsi sebagai
rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta
melicinkan permukaan tulang dan sendi.
Ada tiga tipe kartilago, yaitu :
1. Kartilago hialin,
merupakan tipe kartilago yang bersifat keras dan sedikit fleksibel. Kartilago
hialin memiliki matriks yang mengandung serabut elastis lebih banyak daripada
serabut kolagen, berwarna putih kebiruan, mengkilat, dan jernih sehingga mereka
tampak seperti kaca. Fungsinya adalah membantu pergerakan, membantu jalannya
pernapasan, memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian
tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Kartilago hialin
ditemukan pada ujung tulang panjang, puncak hidung, ujung tulang-tulang rusuk,
laring, dan trakea.
2. Kartilago fibrosa,
merupakan tipe kartilago yang bersifat lebih kuat dibandingkan kartilago
hialin. Sebab, matriks dari kartilago fibrosa terdiri atas beberapa deretan
tebal serabut kolagen dan Matriks pada jaringan ini sedikit dan berwarna gelap
serta keruh. Kartilago fibrosa dikenal tahan terhadap tekanan dan
ketegangan. Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan dan melindungi jaringan
yang lebih dalam, memberikan sokongan dan proteksi. Mereka anatara lain
ditemukan di antara tulang-tulang vertebra dan daerah lutut,
perekatanligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, dan
pada pertautan antartulang kemaluan kiri dan kanan.
3. Kartilago elastic,
merupakan tipe kartilago yang lebih fleksibel dibandingkan dengan kartilago
hialin, karena matriksnya paling banyak mengandung serabut elastic. Matriksnya
berwarna kuning. Fungsinya adalah memberikan fleksibelitas dan menguatkan
jaringan tulang rawan . Kartilago elastik antara lain ditemukan pada, embrio ,
daun telinga dan epiglottis, bronkiolus, pembuluh.
Dalam perkembangannya, kartilago tidak
mengalami proses remodeling atau perubahan bentuk, seperti halnya yang
terjadi pada tulang. Oleh karena itu, kartilago dikatakan sebagai materi
kerangka embrio yang ideal.
1) Tulang
sejati ( osteon )
Jaringan tulang
sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit
di bentuk oleh osteoblas. Osteoblas berasal dari fi broblas. Oleh karena
itu, osteoblas berperan penting
dalam proses
pembentukan tulang.Tulang sejati berbeda dengan tulang rawan, sebab tulan sejati
mengalami mineralisasi yaitu proses perubahan penyusunan materi organik
menjadi materi anorganik. Mineral yang dominan pada tulang ini adalah kalsium
dan fosfat. Matriksnya padat terdiri dari zat pelekat kolagen dan endapan garam-garam
mineral (terutama garam kapur atau kalsium), dan karena Usia manusia atau
hewan yang makin bertambah maka akan menurunkan kadar kolagen dan meningkatkan
kadar zat kapur, proses ini disebut pengapuran. Proses pengapuran
ini disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat di dalam
tubuh menyusun rangka. Tulang sejati dapat menjadi kuat karena adanya
garam-garam mineral ( terutama berupa kalsium pospat ) dan serabut-serabut
protein di dalam matriks tulang. contohnya dari berat tubuh mamalia dewasa, 15%
berupa tulang. Oleh karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku
Fungsinya adalah melindungi organ-organ tubuh dalam yang lemah dan mengikat
otot-otot. Berdasarkan strukturnya, tulang sejati ( Tulang keras,
selanjutnya akan disebut tulang saja ) dapat dibedakan atas tulang kompak dan
tulang spons.
a) Tulang
kompak
Tulang kompak merupakan tipe tulang dengan
matriks yang tersusun rapat dan padat, misalnya pada tulang panjang. Secara
histologi, tulang kompak telah terorganisasi dengan rapi. Pada penampang
melintang sebuah tulang panjang, sel-sel tulang yang disebut osteosit terdapat
di dalam lacuna. Lakuna merupakan rongga kecil yang tersusun di dalam
lingkaran-lingkaran kosentris mengelilingi sebuah kanal pusat ( kanal Havers ).
Ruang-ruang antar lacuna biasa berisi matriks. Di dalam matriks terdapat
beberapa kanal kecil yang berperan sebagai penghubung satu lacuna dengan lacuna
lainnya dan dengan kanal Havers. Kanal-kanal kecil itu disebut kanalikuli.
Melalui kanalikuli itulah sel-sel tulang memperoleh oksegen dan bahan makanan
serta membuang limbah.
b) Tulang
spons
Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun longgar atau
berongga- rongga seperti struktur sarang lebah. Susunan matriks demikian disebut
trabekula. Pada
tulang spons tidak terdapat sistem Havers. Contohnya pada tulang-tulang pipih,
tulang pendek,.
Meskipun lebih ringan dibanding tulang kompak dan strulturnya berongga, tulang
spons masih
termasuk kuat untuk menahan suatu tekanan. Tulang spons tidak
terorganisasi seperti tulang
kompak. Letak osteosit tidak teratur
di dalam trabekula. Ruang-ruang kosong dalam tulang
spons seringkali berisi tulang merah. Kanalikuli berperan menyalurkan
nutrisi dari sumsum tulang merah.
A. Bentuk
Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan
atas tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, tulang sesamoid, dan tulang
tidak beraturan.
1) Tulang
pipa
Tulang pipa atau tulang panjang merupakan
tulang yang berbentuk seperti pipa dengan kedua ujung membulat berbentuk
bonggol. Kedua ujung tulang pipa yang membulat disebut epifise. Sebagian besar
epifise disusun oleh tulang spons yang mengandung sumsum tualng merah. Pada
epifise biasa terdapat lapisan tipis kartiligo halian tempat terjadinya
persendian.
bagian tengah atau bagian yang memanjang
disebut diafisae. Pada diafise terdapat rongga besar yang berisi sumsum
tulang kuning. Dinding rongga tersebut disusun oleh tulang kompak dan dilapisi
oleh suatu membrane tipis yang disebut endosteum.
Diantara epifise dan diafise terdapat
metafise. Pada metafise terdapat suatu bagian yang disebut cakra epifise.cakra
epifis terdiri atas tulang rawan dan mengandung banyak osteoblas Cakra
epifise merupakan bagian tulang pipa yang dapat tumbuh memanjang terutama dalam
usia pertumbuhan.
Cakraepifisis orang dewasa ( sekitar umur 20
) tidak tumbuh meninggi lagi karena sudah menulang semua. Kemudian tulang pipa
juga memiliki lapisan periostum yang menyelimuti seluruh tulang.
Periosteum, yaitu selaput yangmenyelimuti bagian luar tulang. Periosteum
mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat, dan
pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otototot skeleton ke
tulang dan berperan dalam nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.
Sumsum tulang-tulan pipa dibedakan atas
sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah berperan
aktif dal;am pembentukan sel-sel darah merah , sel darah putih, dan keeping
darah. Sumsum tulang kuning tidak aktif dalam pembentukan sel-sel darah.
Mereka keanyakan hanya berperan sebagai tempat penyimpanan cadangan makan
( pembentuk lemak ). Sumsum tulang kuning dapat berperan membentuk sel-sel
darah jika seorang menderita penyakit anemia hebat, misalnya karena penyakit
malaria, cacing tambang, atau pendarahan hebat.
Sumsum tulang
dapat rusak karena pengaruh obat-obat sulfa yang berlebihan dan pengaruh racun
yang dikeluarkan oleh cacing tambang. Seorang anak yang masih bayi, seluruh
bagian tulangnya berisi sumsum tulang merah. Pada orang dewasa, sumsum merah
hanya terdapat pada bagian tulang yang berongga, sedangkan bagian lainnya
berisi sumsum kuning.
Pada permukaan luar tulang pipa terdapat
semacam selaput yang disebut periosteum. Periosteum berperan untuk melindungi
tulang dan tempat melekatnya tendon dan ligament. Periosteum menutupi semua
permukaan luar tulang, kecuali pada daerah persendian. Periosteum mengandung
banyak pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Oleh karena itu, kerusakan
pada peristeum akibat patah tulang dapat menyebabkan rasa sakit / nyeri. Contoh
tulang pipa antara lain adalah tulang paha, tulang lengan atas, tulang hasta,
tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.
2) Tulang
pipih
Tulang pipih merupakan tulang yang berbentuk
seperti lempengan. Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompak, yaitu lamina
eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan dipisahkan oleh
satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe. dan di tengahnya
berupa lapisan tulang seperti bunga karang (spons) yang di dalamnya berisi
sumsum merah sebagai tempat pemben-tukan selsel darah Tulang piph berperan
untuk melindungi organ-organ dibawahnya dan tempat melekatnya otot. Contoh
tulang pipih antara lain adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang dada,
dan tulang belikat.
3) Tulang
pendek
Tulang pendek merupakan tulang yang
strukturnya berukuran pendek dan berbentuk bulat atau kubus. Tulang ini mempunyai
inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak.tulang pendek berperan
dalam meredam pengaruh goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang
kompleks. Contoh tulang pendek adalah tulang telapak tangan dan telapak kaki.,
ruas – ruas tulang belakang.
4) Tulang
sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil
berbentuk biji. Tulang sesamoid terdapat di dalam tendon yang menghubungkan
tulang-tulang ke otot. Contoh tulang sesamoid adalah tulang palela.
5) Tulang
tidak beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan
tulang-tulang dengan bentuk tidak menetu. Contoh tulang ini adalah tulang
vertebra, tulang rahang, tulang wajah, dan tulang panggul
BAB III
PENUTUP
Jaringan dalam biologi adalah
sekumpulan sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama
untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang
dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari
berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Ada empat
kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia dan organisme
multiseluler tingkat rendah seperti artropoda: jaringan
epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
- Jaringan epitelium.
- Jaringan pengikat.
- Jaringan otot.
- Jaringan saraf.
- Jaringan penyokong
DAFTAR PUSTAKA