KLIPING
Macam-Macam Hewan Invertebrata
Dan Hewan Vertebrata
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas
Mata Pelajaran Biologi
Disusun oleh:
Sri Nurhayati
X IIS 2
SMA NEGERI 1 KAWALI
Jln
Poronggol Raya 09, Kawali-Ciamis
2015
A.(Invertebrata)
Dunia hewan, berdasarkan ada tidaknya tulang belakang
dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak
bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok hewan avertebrata mempunyai
ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral
(perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar
(eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Berikut
adalah kelompok hewan yang termasuk avertebrata :
1.
Porifera
(Latin:
porus = pori,fer = membawa) atau spons atau hewan
berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
Ciri-ciri
morfologinya antara lain:
- tubuhnya
berpori (ostium)
- multiseluler
- tubuh
porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
- berbentuk
seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
- warnanya
bervariasi
- tidak
berpindah tempat (sesil)
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri
dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga
porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya
di laut.
Contoh
: Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia
2.
Coelenterata (Hewan Berongga)
Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga)
adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi
sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria
(dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang
memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat
disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Contoh:
hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
3.
Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan
simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang
berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena
hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia.
Contoh
dari cacing pipih antara lain :
- cacing
getar : planaria
- cacing
pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita
babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
- cacing
isap : cacing hati (Fasciola hepatica)
4.
Nemathelminthes (Cacing gilig)
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang
memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun
tiak ada sistem peredaran darah.
Contoh
: cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris
vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing
filaria (Wuchereria bancrofti).
5.
Annelida (Cacing Gelang)
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas
segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem
peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin
sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris),
cacing wawo, cacing palolo, lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)
6.
Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh
yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau
cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan
predator dan gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Contoh
: kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.
7.
Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di
wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial.
Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi
duri yang tersusun atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup
di laut, berkembang biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Contoh
:
Bintang
laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili
laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).
8.
Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan
sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda
terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda
dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a.
Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda)
yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda
(dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”)
Contoh
: kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat
b.
Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut,
walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti
kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa
takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh
Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri
dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks
juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada
bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat
ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan
telurnya.
Contoh
: kepiting, ketam, udang
c.
Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis
hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang
kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan
pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah
serangga.
Tidak
semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya
mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun
kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang
tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba,
berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung
telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh
: kalajengking, laba-laba, kutu buku.
d.
Myriapoda (Lipan)
Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap
ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan
nokturnal (beraktivitas di malam hari).
Contoh
: lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)
B.
VETEBRATA
Vetebrata
merupakan hewan langka bertulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, vetebrata
merupakan subfilum dari chordata.
Hewan chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tapi lentur membentuk kerangka sumbu tubuh.
2. Memiliki tali saraf tunggal, bertulang terletak dorsal pada notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
4. Memiliki celah faring.
Hewan chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tapi lentur membentuk kerangka sumbu tubuh.
2. Memiliki tali saraf tunggal, bertulang terletak dorsal pada notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
4. Memiliki celah faring.
Filum
chordata terdiri tiga subfilum, yaitu: Urochordata, Cephalochordata. dan
Vertebrata
1. Subfilum Urochordata (Tunikata) memiliki ciri;
a. Tidak memiliki notokord, tali saraf, dan ekor saat dewasa.
b. Memiliki celah faring.
Contoh; Batryllus violaceus
2 Cephalo chordata (lancelet) memiliki ciri;
a. Memiliki notokord.
b. Memiliki tali saraf dorsal berlubang.
c. memiliki ekor.
d. Memiliki celah faring.
3. Vertebrata
1. Subfilum Urochordata (Tunikata) memiliki ciri;
a. Tidak memiliki notokord, tali saraf, dan ekor saat dewasa.
b. Memiliki celah faring.
Contoh; Batryllus violaceus
2 Cephalo chordata (lancelet) memiliki ciri;
a. Memiliki notokord.
b. Memiliki tali saraf dorsal berlubang.
c. memiliki ekor.
d. Memiliki celah faring.
3. Vertebrata
Ukuran dan bentuk tubuh vertebrata beragam dari yang hanya beberapa mm (misal katak beracun) sampai yang berukuran beberapa meter (paus).
Struktur dan fungsi tubuh
Semua hewan yang terqolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Tulang punggung ini berfungsi menyokong tubuh serta melindungi tali saraf.
Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada vertebrata adalah;
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata.
2. Kulit tersusun atas dua bagian, yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar, atau horn.
3. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan.
4. Faring bercelah, yang merupakan tempat Jnsang pada ikan namun pada hewan darat hariya terdapat pada tingkat embrio.
5. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak.
6. Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas.
7. Jantung beruang 2 hingga 4.
8. Darah mengandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin.
9. Rongga tubuh mengandung sistem viseral.
10. Ginjal sepasang dengan salurannya untuk mengeluarkan zat sisa.
11. Gonad sepasang pada betina dan jantan.
Habitat
Vertebrata hidup di berbagai habitat di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan sungai.
Klasifikasi vertebrata
Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada-tidaknya rahang.
1. Super kelas Agnatha
Hewan yang tergolong Agnatha berbadan panjang seperti belut dan tidak memiliki rahang. Agnatha yang masih hidup tercakup dalam kelas Cephalospidomorphi (lamprey) dan kelas Mycini (hagfish) karena tidak berahang. Ikan lamprey maupun hagfish mengambil makanan dengan cara mengisap.
2. Super kelas Gnathostomata
Hewan dalam kelompok ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah. Hewan vang tergolong Gnathostomata memiliki keragaman ciri yang dibedakan menjadi enam kelas, yaitu Chondrichthyes. Osteichthyes. Amphibia, Reptilia, Aves. dan Mammalia.
Amphibia, Reptilia, Aves, dan mamalia mempunyai dua pasang anggota badan sehingga digolongkan sebagai hewan tetrapoda.
Reptilia,
Aves, dan sebagian mamalia memiliki telur bercangkang untuk menahan air sehingga
digolongkan hewan amniota.
a. Kelas Chondrichthyes
Hewan yang tergolong Chondrichthyes memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.
Ciri khas lain pada Chondrichthyes adalah:
1. Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh.
2. Celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang memiliki tiga, enam, atau tujuh celah insang. Tetap belum memiliki tutup insang.
3) Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik gelakoid.
4) Adanya sepasang pendekap (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi
untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina.
5) Usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama.
6) Hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan.
7) Fertilisasi terjadi secara internal.
8) Bersifat ovivar/ovovivipar. Contoh: ikan hiu, ikan pari, ikan cucut.
a. Kelas Chondrichthyes
Hewan yang tergolong Chondrichthyes memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.
Ciri khas lain pada Chondrichthyes adalah:
1. Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh.
2. Celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang memiliki tiga, enam, atau tujuh celah insang. Tetap belum memiliki tutup insang.
3) Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik gelakoid.
4) Adanya sepasang pendekap (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi
untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina.
5) Usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama.
6) Hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan.
7) Fertilisasi terjadi secara internal.
8) Bersifat ovivar/ovovivipar. Contoh: ikan hiu, ikan pari, ikan cucut.
b.
Kelas Osteichthyes
Kelompok Osteichthyes berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan kelompok ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lain yang dimiliki kelompok ikan ini adalah:
1) Mulut terdapat di bagian depan tubuh.
2) Celah insang satu di masing-masing sisi kepala.
3) Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah.
4) Kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit.
5) Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh.
6) Usus panjang dan ramping menggulung.
7) Fertilisasi terjadi di luar tubuh.
8) Mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.
9) Tipe sisik: ganrid, sikloid, atau stenoid.
Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan hampir di setiap habitat air tawar termasuk kolam, sungai, danau, dan rawa. Contoh: Cyprinuscarpio (ikan mas), Osphronemus gouramy (ikan gurami).
Kelompok Osteichthyes berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan kelompok ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lain yang dimiliki kelompok ikan ini adalah:
1) Mulut terdapat di bagian depan tubuh.
2) Celah insang satu di masing-masing sisi kepala.
3) Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah.
4) Kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit.
5) Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh.
6) Usus panjang dan ramping menggulung.
7) Fertilisasi terjadi di luar tubuh.
8) Mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.
9) Tipe sisik: ganrid, sikloid, atau stenoid.
Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan hampir di setiap habitat air tawar termasuk kolam, sungai, danau, dan rawa. Contoh: Cyprinuscarpio (ikan mas), Osphronemus gouramy (ikan gurami).
BURUNG MERAK
Burung
merak hidup berkelompok dan membentuk keluarga. Mereka tinggal di atas pohon
saat malam hari. Dan di siang hari, mereka lebih suka berjalan-jalan di tanah
dan bertengger di atas dahan pohon yang gundul.
Sayap yang indah pada merak ternyata hanya dimiliki oleh merak jantan, bukan betina. Pasalnya, sayap indah ini digunakan oleh merak jantan untuk menarik perhatian sang betina. Sementara itu, sang betina nggak punya bulu ekor yang panjang supaya bisa bersembunyi dan bertelur dengan aman di balik semak-semak.
Karena kecantikannya, burung merak menjadi sasaran perburuan manusia. Akibatnya, populasinya terus menurun dan bila dibiarkan bisa mengakibatkan kepunahan.
Sayap yang indah pada merak ternyata hanya dimiliki oleh merak jantan, bukan betina. Pasalnya, sayap indah ini digunakan oleh merak jantan untuk menarik perhatian sang betina. Sementara itu, sang betina nggak punya bulu ekor yang panjang supaya bisa bersembunyi dan bertelur dengan aman di balik semak-semak.
Karena kecantikannya, burung merak menjadi sasaran perburuan manusia. Akibatnya, populasinya terus menurun dan bila dibiarkan bisa mengakibatkan kepunahan.
QUOLL
Merupakan
hewan mamalia yang termasuk dalam ordo Marsupilai yakni mamalia berkantong.
Quoll di pulau Papua hampir sama dengan Harimau di pulau Sumatera, yakni
predator paling tinggi akan tetapi ukurannya hanya sebesar kucing lokal.
Makanannya berupa serangga, tikus, kadal dan lain-lain
ORANG UTAN KALIMANTAN
ORANG UTAN KALIMANTAN
Orangutan Kalimantan
merupakan hewan mamalia. Orangutan Kalimantan lebih besar ukurannya dibanding
dengan Orangutan Sumatera, oleh karena itu jarang ditemui Orangutan yang
bergelayutan di pohon. Di Kalimantan tidak terdapat Harimau maka dari itu,
orangutan lebih sering ditemui berjalan ditanah daripada bergelayutan di atas
pohon. Orangutan jantan mempunyai ukuran lebih besar daripada orangutan betina,
ini mungkin digunakan dalam mencari pasangan. Orangutan di Kalimantan mudah
mengingat dimana buah yang sedang masak berada sehingga mereka akan datang ke
satu pohon yang sedang masak dalam satu waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar